Rabu, 02 September 2015

Karna Berjalan Cukup Jauh Waktu MOS, Evan Meninggal Karena Kaki Membiru

Sakuratotonewsterbaru.blogspot.com - mKarna Berjalan Cukup Jauh Waktu MOS, Evan Meninggal Karena Kaki Membiru
Sakuratotonewsterbaru

Sakuratoto : MOS atau yang lebih dikenal sebagi Masa Orientasi Siswa yang sering dilakukan di sekolah sekolah dalam menyabut siswa - siswa baru yang baru masuk ajaran baru. Namun bukan hanya disekolah saja yang sering mengadakan kegiatan MOS ini.

Banyak aspek baik itu dari bidang pendidikan atau pun bukan, Mos merasa sangat di perlukan dalam perkenalan dengan beberapa siswa atau yang baru masuk, kali ini salah satu siswa yang baru mengikuti kegiatan tersebut berakibat fatal karena kelelahan.

Evan Christoper Situmorang (12), siswa di SMP Flora Pondok Ungu Permai, tewas setelah dua minggu mengalami sakit di kedua kakinya. Evan mengalami sakit di bagian kaki setelah berjalan hingga 4 kilometer atas perintah seniornya saat hari terakhir Masa Orientasi Sekolah (MOS) di sekolahnya.

“Tanggal 9 Juli itu kan dia terakhir MOS di SMP Flora. Dia cerita sama saya disuruh jalan kaki dari sekolahnya di Pondok Ungu Blok A ke perumahan Puri. Lalu dari sana jalan kaki lagi ke POM bensin Pondok Ungu dan jalan lagi ke sekolah. Itu rutenya memutar dan ada sekitar 4 kilometer,” ujar ibunda Evan, Ratna Dumiarti di rumahnya Sektor 5 Pondok Ungu Permai, Sabtu (1/8/2015).

Ratna bercerita, kegiatan berjalan kaki sejauh itu merupakan kegiatan “cinta lingkungan” yang diadakan panitia MOS. Setelah pulang dari kegiatan itu, Evan mengeluh sakit di bagian kaki kepada ibunya. Kakinya keram dan biru-biru. “Kaki Evan sakit, bu,” ujar Ratna menirukan keluhan anaknya.

Ratna mengatakan, Evan masih tetap ingin masuk sekolah pada keesokan harinya. Bahkan, Evan bercerita bahwa dia sempat bermain futsal di sekolah. Setelah itu kondisi kakinya semakin bertambah parah.

Melihat kondisi Evan yang semakin parah, Ratna mencoba mengobati Evan dengan berbagai pengobatan. Dia mengajak Evan untuk pijat refleksi dan berobat ke puskesmas. “Tapi dia itu enggak pernah mengeluh, tetap sekolah,” ujar Ratna.

Rasa sakit itu terus dialami Evan hingga dua minggu. Pengobatan yang dilakukan Evan hanya ala kadarnya. Ratna bercerita pada Selasa (28/7/2015), Evan jatuh di kamar mandi sekolah. Ratna menduga kaki anaknya kembali keram dan tak kuat berjalan hingga terjatuh.

“Setelah itu saya ditelepon dari sekolah. Bilangnya anak saya kakinya keram enggak bisa jalan, enggak bisa berdiri. Saya ini juga guru ya, saya langsung jemput anak saya di sekolah,” ujar Ratna.

Setelah peristiwa jatuh di kamar mandi, Evan tidak masuk sekolah. Ratna kembali mengajak anaknya berobat di puskesmas. Pada Kamis (30/7/2015) sore, tiba-tiba Evan kejang-kejang.

Ratna langsung panik melihat kondisi anaknya. Saat itu, ia mencari bantuan warga sekitar di lingkungan rumahnya yang sedang sepi saat itu.

Namun sayang evan tidak bisa diselamatkan karena kaki nya yang sudah membiru dan sudah parah serta tubuh nya yang kelelahan setelah mengikuti kegiatan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar